Skip to main content

AMANAH MERUPAKAN TOLAK UKUR KEIMANAN

Acara pelantikan osis masa khidmat 2016-2017 MA Zainul Hasan Genggong telah di laksanakan dengan sempurna. Selasa, 20/09 sekira pukul 07.44 Wib yang bertempat di halaman Pesantren Zainul Hasan Genggong kami selaku crew Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIH Zaha Genggong berkesempatan untuk memperlengkap liputan redaksi Eklusif kami dengan mewawancarai kepala sekolah MA Zaha Genggong yakni KH.Ahsan Maliki, S.Sy yang biasa di panggil “Nun Alex”. Beliau merupakan salah satu putra dari KH.Moh.Hasan Saiful Islam pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong.

Berikut petikan wawancaranya :

Apa harapan Nun Alex untuk MA Zaha Genggong kedepannya, khususnya dalam bidang extrakulikuler ?

Kalau di bidang extrakulikulernya sudah di istiqomahkan, diantara program unggulan salah satunya program dakwah dimana MA Zaha ini memiliki 3 jurusan yang pertama keagamaan yang kedua umum (IPA dan IPS) masing-masing memiliki langkah dan program yang berbeda. Dan biasanya kalau keagamaan diadakan setiap hari selasa yang membahas sebuah kitab sehingga nanti ada penjelasan yang dibawakan langsung oleh santri sendiri dan di dalam forum itu sendiri menerapkan diskusi tanya jawab yang nantinya ada pengarahan dari pembina sedangkan kegiatan pada hari jum’at mempunyai kegiatan yang bersifat umum baik IPA maupun IPS menjadi satu padu dengan keagamaan dan kita juga mengadakan bakti sosial kepada masyarakat,misalnya : maulid nabi,pertunangan,dan pernikahan bahkan usia kehamilan 7 bulanan serta kematian. Semuanya kita kemas supaya santri-santri MA Zaha yang mengikuti kegiatan itu benar-benar siap ketika sudah terjun dan dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Uniknya, di MA Zaha sebelum acara kita adakan semacam sebuah drama yang ada alur ceritanya seperti perfilman atau dialog. Jadi selain santri bisa mengambil dari positifnya mereka juga mengasah kemampuannya sesuai dengan tema.

Selanjutnya, Siapa saja yang ikut serta berperan dalam extrakulikuler Nun ?

Osis ini di baitat, mereka berawal dari ketidaktahuan dan menambah pengalaman di bidang organisasi sehingga kami memasrahkan kepada pembina, kami mempunyai 3 pembina di antaranya : Ust.Hendra, Ust. Lutfi dan Ustadzah Shohihah. Setelah pelantikan ini mereka mengadakan rapat kerja satu tahun kedepan. Mereka semua sam-sama memiliki hak untuk memberikan sumbangan pemikiran, tenaga, kreatifitas apapun yang bisa mendukung kemaslahatan tapi nanti usulan-usulan di kawal oleh ketua osis lalu disampaikan kepada pembina dan pembina langsung menyampaikan kepada kami sehingga dalam mengatur program itu supaya tidak paradoks karena ada program yang tidak berjalan, maka kita menyesuaikan kalender madrasah dan pesantren sedangkan yang berperan adalah pembina osis, ketua osis yang terpilih dan didukung oleh pengurus yang lain, karena mereka merupakan satu persatuan dan kesatuan.

Kalau memang setiap tahunnya diadakan kegiatan ini, Mengapa kepengurusahan harus di lantik Nun, apakah karena dengan adanya sebuah ikrar ?

Memang benar, karena pelantikan sudah dikatakan resmi demi menghargai kinerja osis kedepannya dan kesanggupan untuk menjadi ketua osis. Maka dari itu, kepengurusan ini harus di lantik.

 Lalu, Bagaimana pendapat Nun atas terpilihnya kepengurusan baru ini ?

Pemilihan osis secara demokrasi, kita hanya mengawal kira-kira dari santri siapa yang akan di calonkan karena mereka tahu kemampuan temannya, sehingga mereka menyetorkan kepada pembina kemudian pembina di berikan kesempatan untuk mengkaji, memberikan orasi sedikit program-program supaya lainnya merasa percaya akan hal itu.

Apakah ada pesan atau kesan nun untuk mereka ?

Seorang ketua tidak akan bisa menjalankan tugasnya dengan baik tanpa adanya dukungan teman sebaya atau seperjuangannya, oleh karena itu bersatulah kalian jangan sampai bercerai-berai karena bersatu mendapatkan ridho Allah sedangkan cerai-berai mendapatkan azab dari Allah. Dan mudhorotnya akan berdampak jelek pada Madrasah. Ketika amanah sudah di jalankan, Insyaallah itu menjadi tolah ukur keimanan, tidak beriman orang yang tidak menjalankan amanah dengan baik. Apapun status yang saat ini ada, jangan pernah berbangga hati, berbangga diri dan jangan pernah merasa sudah sampai tujuan karena kalau merasa sampai tujuan, dia sudah merusak jalan-jalan yang sudah saya tempuh, jadi tetaplah menjadi santri MA tetapi memiliki sedikit kelebihan dalam berfikir atau berkreatifitas dan kalau bisa selangkah lebih kedepan.(Riz/Nis/hen)

dsc_0210
Tenang : Crew LPM  STIH Zainul Hasan Genggong saat meliput Kepala Madrasah
dsc_0153
Lembut: Tim paduan suara Osis Putri MA. Zainul Hasan Genggong

Tinggalkan Balasan