Skip to main content

Ini Pesan Cucu Almarhum KH. Moh. Hasan Genggong dalam Acara HSN 2017

Kraksaan: Hari Santri Nasional diselenggarakan setiap tanggal 22 Oktober, seluruh lapisan masyarakat di Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2017 dengan tema “Santri Mandiri NKRI Hebat”.

Menurut Ketua STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan Ibu Nyai Hj. Khusnul Hitamina, SH. MH bahwa dengan ditetapkannya hari santri, itu merupakan bentuk pengakuan negara terhadap andilnya para santri dalam merebut kemerdekaan, yang tentunya hal itu merupakan atas seruan para ulama, oleh karenanya dengan diperingati hari santri, maka diharapkan para pemuda khususnya santri agar tidak melupakan sejarah. Karena sejarah merupakan peristiwa penuh makna yang terkandung filosori begitu dalam.

“Secara istilah menurut saya, santri itu adalah seseorang yang tinggal di Pesantren untuk menuntut ilmu agama Islam dan juga mencerdaskan diri untuk turut melaksanakan tujuan dari NKRI, sesuai yang dimaksud dalam UUD 1945.” Katanya.

Essip: Mahasiswa STIH Zaha seusai upacara HSN 2017

Beliau melanjutkan bahwa para santri yang ada saat ini merupakan pengisi kemerdekaan, karena logikanya untuk menjadi seorang pejabat atau pemimpin negara tergantung pada keilmuan, kemampuan dan upayanya. Itu artinya seorang santri juga mempunyai peluang yang sama untuk hal itu. “jika kita melihat jadwal kegiatan pesantren, seharusnya santri itu adalah seseorang  yang mempunyai kualitas plus, alasanya, selain mendapat ilmu pengetahuan formal dia juga mempunyai bekal ilmu agama yang cukup.” Ucap cucu Almarhum KH. Moh. Hasan Genggong kepada jurnalis website STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan.

Bukti: Ucapan HSN di jalan raya gunung bentar milik STIH Zaha

Ibu Nyai yang akrab disapa Ning Hus, memberikan pesan di Hari santri Nasional 2017 ini kepada semua santri  bahwa ada istilah jas merah, yang maksudnya jangan lupa sejarah. Maka beliau berharap para santri tau dan paham atas perjuangan santri dulu dalam merebut kedaulatan NKRI. “ Karena dengan mengetahui dan memahami hal itu diharapkan para santri dapat memperoleh hikmah, pelajaran dari makna sejarah itu sendiri.” Pintanya.

Siap: Suasana Upacara HSN di halaman Pesantren Putri Pusat
Tegap: Suasana Upacara HSN di Pondok Putri Hafsyawati
Resolusi: Suasana upacara HSN di lapangan P.5 PZH Genggong

Dalam kesempatan momen hari istimewa ini, adik ketua tanfidziyah PWNU Jatim KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH. MM menyampaikan bahwa selain tema Santri Mandiri, NKRI Hebat, perlu ditambah lagi secara tegas bahwa Santri Pejuang, Pertahankan NKRI. Artinya bahwa santri itu bagian dari pejuang bangsa dalam merebut kedaulatan NKRI dan santri akan tetap selalu mempertahankanya. “Santri Pejuang, Pertahankan NKRI, adalah santri mampu memahami Kebhinekaan Tunggal Ika, sehingga dia bisa beradaptasi, menghormati dengan perbedaan agama dan ragam budaya, dengan perbedaan-perbedaan itu akan menjadikan suatu kekuatan untuk kemajuan bangsa.”Pungkasnya. (fir/lpm/dra).

Tinggalkan Balasan