Skip to main content

Ketua GP Ansor Kota Kraksaan: Pemuda harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa

Kraksaan: “Pemuda adalah komponen penentu masa depan suatu bangsa dan peradaban, lepasnya bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa kolonial berawal dari bersatunya para pemuda sebagai pemicunya. Pemuda dan masa depan tidak bisa dipisahkan bahkan ibarat 2 sisi mata uang, karena pemuda adalah pemeran penting sebagai pemegang tongkat estafet masa depan suatu bangsa.” Begitulah ungkapan ketua PC GP Ansor Kota Kraksaan, Taufik S.ST dalam menyambut hari sumpah pemuda yang jatuh pada hari Sabtu 28/10/2017 besok.

Siap: Tangan terkepal menunjukkan semangat pemuda

Saat dikonfirmasi melalui sambung seluler Sahabat Taufik mengatakan, bahwa peringatan ini merupakan momentum bagi kita segenap pemuda, untuk mengingat dan menjadikannya patokan semangat. Karena tidak dipungkiri semangat dari komponen generasi muda pada saat sebelum kemerdekaan menjadi salah satu ghiroh bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan bangsa lain.

Mantab: KH. Moh. Hasan Muatawakkil Alallah ditengah Banser Kota Kraksaan

“ Bagaimana semangat para pemuda pada saat itu begitu bergelora yang datang bukan hanya dari tanah jawa, tapi dari seluruh penjuru Nusantara. Bahkan semangat untuk bersatu inilah yang menjadikan bangsa Indonesia bersatu padu dalam naungan NKRI. Sehingga peringatan Sumpah Pemuda _Absolutly important_ untuk direfleksikan dalam keseharian aktivitas kepemudaan di Indonesia.” katanya kepada crew website STIH Zainul Hasan Kraksaan.

Lanjut pria yang kini menjabat ketua Ansor Kota Kraksaan, Seorang pemuda harus menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa, serta menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme dan memimiliki Nasionalisme atau kecintaan terhadap tanah airnya melebih komponen bangsa lain. Karena Pemuda adalah cerminan Semangat, Patriotisme, dan Produktivitas. Sehingga heran jika potensi yg ada pada diri seorang Pemuda ini tidak terdistribusi dengan baik dalam pembangunan sebuah bangsa dan peradaban. Terlebih akan sangat disayangkan bahkan mengerikan jika potensi pemuda ini terlepas dari perhatian kita apalagi terditribusi pada suatu gerakan yang merongrong kejayaan NKRI.” Tandasnya.

Essip: Sahabat Taufik saat menerima majalah STIH ZAHA

Diakhir wawancara, beliau berpesan kepada segenap pemuda, bahwa pemuda harus lebih produktif, senantiasa memupuk semangat untuk maju, dan jangan sekali-kali berpangku tangan menyerahkan nasib hanya kepada keadaan. “Teruslah belajar, berkarya dan berkontribusi untuk keluarga, lingkungan masyarakat, daerah dan bangsanya. Serta teruslah memperluas wawasan kebangsaannya sehingga melihat Bangsa yang dibesarkan oleh semangat kepemudaan ini tidak hanya dari sudut pandang yang sempit.” Pungkasnya. ( Rizq/ninis/Radlatul/dra).

 

Tinggalkan Balasan