Skip to main content

Santri Genggong Wakili Jawa Timur Lomba MTQ Tingkat Nasional 2017

Pajarakan – M. Asghar Kandiaz kembali membawa harum Pesantren Zainul Hasan Genggong, pasalnya santri yang masih duduk di kelas 5 SD Zainul Hasan Genggong itu mewakili Provinsi Jawa Timur dalam Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat SD (sekolah Dasar) dalam ajang Pekan Keterampilan Dan Seni Pendidikan Agama Islam tingkat Nasional ke –VII 2017 di Banda Aceh pada Sabtu (14/10/2017).

Aka sapaan akrabnya adalah santri yang masih duduk dibangku kelas 5 Sekolah Dasar (SD) Zainul Hasan Genggong, berbagai lomba tartil maupun tilawah telah diikuti, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi, hasilnya Aka selalu mendapatkan juara. Aka mengatakan bahwa sejak kecil sudah belajar mengaji dan belajar dalam melagukan ayat-ayat Al-Qur’an, dan awalnya belajarnya Al Qur’an kepada kakeknya. “ Alhamdulillah, saya sejak kecil sudah belajar ngaji kepada kakek dan ditambah belajar di Pesantren Zainul Hasan Genggong ini.” Ujar santri yang mendapat juara 1 lomba tartil tingkat kecamatan tahun 2014 kepada crew LPM Hukum  STIH Zainul Hasan Genggong, Senin 16/10 malam.

Anak pertama dari dua bersaudara tersebut selain dikenal pintar dalam bidang Non Akademik, ternyata juga pintar dalam bidang Akademik . Dalam pantauan crew LPM, tercatat ada sekitar 20 piala yang terpampang di Rumahnya. Bukan hanya lomba tartil saja yang diraihnya, namun Aka juga menjadi juara 1 paralel dikelasnya semenjak duduk di kelas 1 SD. “ Ini hanya sebagian piala yang dibawa pulang, disekolahnya masih ada piala yang lain. Memang selain dikenal pintar tartil Aka juga selalu juara kelas. Hanya saja ketika kelas IV semester genap dia mendapatkan juara 2 di kelasnya . Kata Bapak Moh.Taufiq ayah Aka

Mantab: Aka dan Kepala Sekolah (Peci hitam) bersama crew LPM Hukum

Disisi lain Bapak Achmadi Sasi mengungkapkan tentang perjalanan panjang Aka sebelum menjadi Qori’ cilik. Aka itu tidak sim salabim tiba-tiba pintar tilawah, tapi dia masih menempuh perjalanan yang panjang. Mulai dari lomba antar kelas, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi telah Aka lalui.” Namun sayangnya Aka gagal menakhlukkan untuk lomba tingkat Nasional. Ya mungkin masih belum rezekinya. ” tegas pria yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah SD Zainul Hasan Genggong.

Essip: M. Asghar Kandiaz (Aka) bersama rekanya delegasi Jawa Timur

Lanjut Achmadi mengatakan bahwa faktor gagalnya Aka ditingkat Nasional karena ada kesalahfahaman saja info yang didapat. Info dari Kemenag Kabupaten Probolinggo menuturkan bahwa ada 14 Surah pilihan, dan Aka harus memilih salah satunya. Sehingga membuat Aka hanya fokus dan mempelajari 1 Surah pilihannya saja. Ternyata ketika lomba di Banda Aceh, sistemnya bukanlah sistem memilih melainkan sistem lotre. “ Tapi ya ndak papa, walaupun tidak membawa pulang  juara 1, setidaknya Aka telah menang di Provinsinya sendiri. Apalagi dapat mewakili Provinsi Jawa Timur ditingkat Nasional sudah merupakan kebanggaan sendiri bagi kami. Dan saya yakin semua ini atas berkat para guru-guru genggong utamanya Almarhum Kyai Hasan. Karena tanpa barokah beliau kita tidak mungkin bisa membawa nama Genggong ke Aceh , ya walaupun di atas namakan Kemenag Probolinggo, namun kan Aka adalah santri asli genggong. tutur pria kelahiran 8 Maret tersebut.

Selain itu Aka juga menuturkan kesannya mengikuti lomba tingkat Nasional tersebut kepada Crew LPM. “ Untuk lomba kali ini seneng-seneng susah. Senengnya bisa punya banyak teman dan menambah pengalaman. Tapi susahnya karena hasil dari jerih payah selama ini tidak sesuai dengan yang Aka inginkan “, ungkap putra pasangan M. Taufiq dan Nasikah tersebut dengan wajah tersenyum. ( Fir/lpm/dra )

Tinggalkan Balasan