Skip to main content

Dirikan Pondok Pesantren, Kepala Rutan Kraksaan Gandeng STIH Zainul Hasan Kraksaan

Kraksaan – Narapidana biasanya identik dengan orang yang melakukan kejahatan. Namun menjadi narapidana bukan berarti menghambat diri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, termasuk untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Selasa (23/10/18) Kepala Rumah Tahanan (rutan) kelas 2B Kraksaan menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan dan steakholder lainnya untuk penandatanganan Momerandum Of Understanding (MOU) dalam  peresmian Pondok Pesantren Nurut Taubah Rutan Kraksaan.

Mohammad Kafi selaku Kepala Rutan kelas 2B Kraksaan menuturkan bahwa didirikannya Pondok Pesantren tersebut untuk memberikan arahan supaya narapidana bisa terarah dan mempunyai akhlaq yang baik dalam menjalani pidananya selama di rutan. “ Agar para narapidana bisa mampunyai akhlakul karimah yang baik selama berada disini. Dan harapan yang utama adalah menjadi penghafal Al-Qur’an. Sehingga dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dan tidak lagi terlibat dalam kasus yang sama ”, tuturnya saat diwawancarai oleh jurnalis kampus.

Lanjut Kafi (Sapaan akrabnya-red) mengatakan bahwa selain melakukan kerja sama dengan STIH Zainul Hasan, juga dengan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pondok Pesantren Nurul Qur’an Kraksaan, dan Pondok Pesantren Nurul Jadid paiton. Pihaknya juga melakukan kerja sama dengan Kapolres Kabupaten Probolinggo, Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Probolinggo, serta banyak lagi yang lainnya. “kita juga bekerja sama dengan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan  Kabupaten Probolinggo guna untuk memberikan keilmuan supaya mereka dapat membaca buku-buku bacaan, mereka bisa memiliki minat baca yang baik. Dan tidak tergantung pada google ”, ungkap pria kelahiran 27 September 1967 tersebut sembari tersenyum.

Selain itu, beliau berharap bahwa dengan adanya kerja sama ini dapat memberikan dampak yang baik, apalagi dengan STIH Zainul Hasan. “ Kami bukan ahli agama, apalagi saya. Jadi kita serahkan semuanya pada ahlinya masing-masing. Pondok ini juga mengakomodir dari sistem kurikulum pondok pesantren Nurul Qu’an. Dan untuk STIH Zainul Hasan, kan disini ada mahasiswa yanng melakukan PPL. Mereka juga bisa memberikan pencerahan dan ide terhadap santri di Pondok Nurut Taubah nanti ”, tambahnya.

“ Saya berharap semoga dengan bedirinya Pondok Pesantren ini nantinya dapat menghasilkan alumni yang hafidz Al-Qur’an, yang bebas nanti dapat menerapkan di masyarakat ilmu yang mereka dapat disini misal menjadi ustad. Dan efek dari Pondok ini semoga juga dapat ditularkan ke temannya, sehingga rutan bisa menjadi tenang dan aman ”, harap Mohammad Kafi kepada jurnalis kampus. (Reporter: Firdatul Qomariah/ April)

Tinggalkan Balasan