Skip to main content

Hindari Berita Hoax, Mahasiswa STIH Zainul Hasan Belajar Ilmu Komunikasi

Kraksaan:  Perguruan tinggi yang saat ini dipimpin oleh Ibu Nyai Hj. Khusnul Hitaminah, SH. MH terus berupaya untuk menjadi perguruan tinggi yang terbaik di kancah regional bahkan nasional.

Setelah mendapatkan peringkat website tingkat nasional dan dunia, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Genggong yang berada di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Profinsi Jawa Timur terus memberikan layanan terbaik bagi seluruh mahasiswa.

Terbukti pada hari  minggu,  19/11/2017 kemarin,  Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Hukum yang merupakan organisasi intra kampus ini mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) tentang Ilmu Komunikasi dan etika jurnalistik dengan tema “ Menuju Pers Mahasiswa yang produktif dan objektif”.

Acara yang diikuti oleh 25 Mahasiswa itu terdiri dari segenap pengurus dan Mahasiswa yang magang di LPM Hukum STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan di mulai pada pukul 09.00 hingga 15.00 Wib.

Essip: Peserta diklat serius saat mendengarkan pemateri

Bapak Mohammad Hendra sebagai pemateri, menyampaikan materi tentang Ilmu komunikasi. Disana beliau menjelaskan tentang definisi Komunikasi, bentuk komunikasi, dan teknik bagaimana cara mendapatkan informasi dan strategi berkomunikasi serta etika jurnalistik .

Firdatul Qomariah yang akrab disapa firda peserta diklat mengaku senang mengikuti diklat itu, pasalnya selain disaji materi, cara pemateri menerangkan secara jelas dan padat serta humoris.” Intinya, ilmu komunikasi itu ternyata sangat penting, apalagi diklatnya berbasis audio visual.” Kata mahasiswa yang kini tinggal di desa Pajarakan Kulon, Kecamatan Pajarakan , Kabupaten Probolinggo.

Selain firda, Aprilia wulandari juga merasa beruntung bisa mengikuti diklat itu, karena dengan adanya diklat itu, kami bisa memanfaatkan media sosial (medsos) sebagai sarana dakwah dan pembelajaran, lebih-lebih dalam diklat tersebut diajari teknik bagaimana cara mendapatkan sebuah informasi dan teknik berkomunikasi yang baik dan benar.” Alhamdulillah, pasca diklat kami sudah paham bagaimana dan seperti apa berita hoax itu.” Tutur mahasiswi semester III yang lahir di desa kalianan, kecamatan Krucil, Kabupaten probolinggo.  (Rizky/Raudlatul Jannah/Ferdy).

Tinggalkan Balasan