Skip to main content

Ini Pesan KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, di Acara Wisuda Ke 24 INZAH-STIH Zainul Hasan Genggong.

Kraksaan – Yayasan Pendidikan Pesantren Zainul Hasan (YPPZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo kembali mewisuda mahasiswanya, Rabu (13/12/2017). Wisuda tahun akademik 2016-2017 itu melibatkan sebanyak 287 mahasiswa yang berasal dari 2 institusi di Yayasan Pendidikan setempat. Yakni, Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan (INZAH), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Genggong.

Selamat: Ketua STIH Zaha saat memberikan piagam wisuda

Dari 287 mahasiswa yang diwisuda, sebanyak 50 mahasiswa itu dari Institusi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Genggong Kraksaan.

Acara berlangsung sekira pukul 07.30 Wib itu dihadiri oleh KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM Ketua yayasan sekaligus ketua senat, Dr. Abdul Aziz, M.Ag Rektor INZAH bersama jajaranya, Hj. Khusnul Hitaminah, SH. MH ketua STIH Zainul Hasan bersama jajarannya.

Saksi: Para Pengasuh PZH Genggong bersama undangan lainya

Wisuda yang dilangsungkan di Gedung Islamic Centre (GIC) Kota Kraksaan itu dihadiri  para Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong diantara Nyai Hj. Dra. Endah Nihayati, KH. Moh. Hasan Zidni Ilma, KH. Moh. Hasan Nauval, S.Hi, Gus dr. Moh. Haris Damanhuri Romli, dan segenap para shohibul bait Pesantren Zainul Hasan Genggong lainya. Turut hadir tamu undangan dari jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo beserta tamu undangan penting lainnya, termasuk wali santri para wisudawan.

Bukti: Wisudawan dan Wisudawati INZAH dan STIH ZAHA

Dalam pantauan Tim Website STIH ZAHa, Ketua YPPZH KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah,SH. MM meminta agar para wisudawan senantiasa menjaga nama baik Pesantren Zainul Hasan Genggong. Serta, tidak hanya memiliki karakter sebagai manusia terdidik dan intelektual. Namun, juga memiliki karakter kepesantrenan dan ke-NU-an yang dijalankan bersama-sama.

“Tidak boleh meninggalkan salah satu dari kedua karakter tersebut. Kalian memiliki tanggung jawab sebagai santri Pesantren Zainul Hasan Genggong. Pesantren memegang amanah sebagai pencetak kader Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja),” ujar Ketua PWNU Jawa Timur itu.

Kiai Mutawakkil juga mengapresiasi kemampuan perguruan tinggi yang ada di Pesantren Zainul Hasan Genggong dalam beradaptasi menghadapi berbagai perubahan zaman, terkait kebutuhan pendidikan tinggi dengan terus berinovasi. “Kita tidak boleh terlena dengan nama besar, kita harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman, tanpa melupakan identitas kita,” katanya.

“Saya minta, untuk selalu mengembangkan pendidikan tinggi ini dengan cara berinovasi, berkreasi dan menghasilkan karya-karya sesuai kebutuhan zaman,” pinta kakak Nyai Hj. Khusnul Hitaminah SH. MH ketua STIH Zainul Hasan ini dengan tegas.

Essip: Rektor Inzah dan Ketua STIH saat foto bersama wisudawan-wisudawati prestasi

Sementara Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Asyari mengaku, Pesantren Zainul Hasan Genggong memiliki kontribusi yang besar dalam mendukung pembangunan di Kabupaten Probolinggo, khususnya dibidang pendidikan. “Kami butuh lulusan dari STIH dan INZAH. Kami berharap, mereka bisa berkontribusi dalam membangun Kabupaten Probolinggo, ” katanya.

Prestasi: Sulastri (paling kanan) peringkat pertama, Nur Laila (tengah) peringkat kedua, Yusron (kiri) peringkat ketiga

Wisuda ke 24 tahun 2017 ini, yang meraih nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik diantaranya, Sulastri sebagai peringkat pertama dengan IPK 3,64, dan Nur Lailatul Qomariyah peringkat  ke dua dengan IPK 3,62 dan peringkat ke tiga diraih oleh Yusron Mega Khoiriyah dengan IPK 3,60.  ( Firda/Aprilia/LPM)

Tinggalkan Balasan