Skip to main content

Kapolres Probolinggo Getarkan Auditorium STIH Zainul Hasan Kraksaan Probolinggo

KRAKSAAN – Banyaknya berita hoax yang menyebar di dunia maya salah satunya di sebabkan oleh netizen Indonesia yang kurang melek informasi. Kebanyakan netizen Indonesia menganggap bahwa semua informasi yang ada dunia maya adalah sesuatu yang benar. Sehingga mereka tidak ragu untuk memberikan like dan membagikan informasi yang ternyata hoax tersebut ke media sosial.

Berangkat dari atas, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIH Zainul Hasan Kraksaan mengadakan  Talkshow bertajuk “Indonesia Anti Hoax, Be Smart and Say No to Hoax” dalam rangka pelantikan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) periode 2018-2019 dengan mendatangkan tiga pembicara, antara lain Polres Probolinggo, Diskominfo Kabupaten Probolinggo dan Ketua STIH Zainul Hasan yang dilaksanakan di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Kraksaan, Kamis (29/3/2018) kemarin.

TOTALITAS: Kapolres Probolinggo saat melakukan tandatangan deklarasi

Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad, S.H., S.I.K., M.H, saat menjadi pembicara Talkshow meminta kepada mahasiswa untuk bijak dalam menggunakan medsos, karena kalau tidak bijak dalam menggunakan medsos akan berujung penjara selain itu mahasiswa diminta untuk jangan hanya membaca judul, tapi perlu di cek dan ricek info itu dan follow akun terpecaya kemudian saring dengan fitur di medsos dan compare dengan media mainstream. “ Maka, baca dengan baik dan pahami,” pinta polisi kelahiran Makasar, 20 September 1976.

Bapak Samad juga menyampaikan bahwa dampak dari hoax terjadinya orang yang melakukan bunuh diri, putus kerja, Rumah Tangga rusak hingga batal nikah. “ Maka dari itu, setujukah kalian perangi hoax?,” tanya ayah dua anak ini yang dijawab dengan tegas oleh mahasiswa dengan kata setuju sehingga ruangan auditorium seakan-akan terasa bergetar.

Senada dengan apa yang dikatakan oleh Kapolres Probolinggo, Ibu Anjar Nurmala yang merupakan Kepala Bidang Infokom Publik Diskominfo Kabupaten Probolinggo mengatakan bahwa hal terpenting bagi masyarakat terutama pengguna internet adalah memahami tentang literasi media.

SINERGI: Ibu Andjar saat menandatangani baner deklarasi

“ hoax ini memang makin mengancam persatuan, apalagi hoax yang bersifat agama, maka kita harus hindari hoax dengan cara pandai membaca dan menulis” papar Ibu Anjar ketika menjadi pembicara kedua dalam Talkshow yang diselenggarakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIH Zainul Hasan Kraksaan kemarin.

SEPAKAT: Ketua STIH Zainul Hasan, Kapolres saat memegang baner yang berisikan tandatangan deklarasi

Talkshow tersebut juga dihadiri Ibu Nyai Hj. Khusnul Hitaminah, SH.MH sebagai pembicara ketiga, selaku akademisi dan ketua STIH Zainul Hasan, menjelaskan bahwa hoax dapat menyebar dikarenakan oleh tiga hal. Labeling yang merupakan pengabaian beberapa rincian informasi dan hanya diambil sebagian dari informasi yang dirasa cocok dengan tujuan pesan. Sharpening, yakni pernyataan yang melebihkan bagian-bagian tertentu. Asimilating, penyimpangan pesan sesuai dengan cara pandang diri mengenai pesan tersebut.” Maka saya minta kepada pengguna medsos harus mengerti dan paham UU tentang ITE agar tidak mudah untuk menyebarkan berita hoax, dan juga jadikanlah Al Quran dan Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari” adik Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, S.H., MM kepada para peserta Talkshow.

KEREN: Law Band STIH Zainul Hasan saat tampil di acara pelantikan dan Talkshow Indonesia Anti Hoax.

Dalam kesempatan tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Zainul Hasan Kraksaan menggandeng Kapolres Probolinggo dan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo bersama dosen dan mahasiswa STIH ZAHA, BEM INZAH, BEM STIKES Zainul Hasan serta perwakilan pengurus Osis Se-Kraksaan untuk melakukan deklarasi Anti Hoax dengan melakukan Ikrar dan menandatangani bersama anti hoax dan ujaran kebencian untuk kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (Lpm/Menkominfo Bem/firda)

Tinggalkan Balasan