Skip to main content

Ketua STIH Zainul Hasan Kraksaan senada dengan Ketum PBNU

Kraksaan: Pro kontra tentang adanya film G30S/PKI membuat para tokoh angkat bicara, termasuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menanggapi soal film ‘Pengkhianatan G30S/PKI’ yang kembali ramai ditonton masyarakat. “Tragedi sejarah bangsa Indonesia yang menyedihkan tidak usah mencari kambing hitam. Ya memang ada yang salah dan benar, dan ada juga yang korban. Lupakan saja, tapi lupakannya bukan berarti melupakan seutuhnya. Tapi kita ambil hikmahnya dari sejarah itu,” kata Said saat diwawancarai oleh Detik News di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Media online  itu diunggah pada hari jum’at 22 September 2017 pukul 17: 21 Wib memuat tentang komentar Kiai Said, yang mana ketum PBNU itu mengatakan, bahwa dalam film ada kebenaran 65 persen dan 35 persennya berlebihan. Memang di sana isi film ada ya namanya, bisa saja ada bunga-bunga, atau tambahan itu wajar. Tapi itu tragedi sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari merdeka dan terjadi pemberontakan PKI di Madiun. Terakhir terjadi G30S dan korbannya ada tujuh jenderal. Lalu tidak bisa dimungkiri, dan keterlibatan PKI ya terlibat. “Jadi nggak usah diperbincangkan lagi. Tapi bila ingin meluruskan sejarah, saya setuju,” jelasnya.

Geram: Mahasiswa putri  saat nobar Film G30S/PKI kemarin jum’at 29/9 di auditorium.

 

Tegang: Mahasiswa putra saat menonton film G30S/PKI

Senada dengan Kiai Said Aqil, Ketua STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan Hj. Khusnul Hitaminah, SH.MH mengatakan bahwa pemutaran fim G30S/PKI itu ambil hikmahnya saja, pastinya ada ilmu dibalik pemutaran film itu.” Mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya” Ucap mahasiswa Program Doktor (S3) Ilmu Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya ini.  (tan/lis/dra)

 

Tinggalkan Balasan