Skip to main content

Mengisi PK2MB STIH ZAHA, Polwan beragama Kristen dapat hadiah buku Menghidupkan Islam

KRAKSAAN  : Sabtu, 2/6/2018 lalu, Indonesia digegerkan dengan penangkapan tiga terduga teroris di kawasan kampus Universitas Riau di Jalan HR Soebrantas Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau oleh Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri.

Tentunya hal tersebut merupakan kasus pertama di Indonesia, bahwa sebuah kampus digunakan sebagai save house terorisme. Ini menyalakan alarm, sirine tanda bahaya bahwa kelompok terorisme sekarang mencari cara-cara baru untuk mengelabui deteksi aparat intelijen.

Sebagai bentuk penangkalan terhadap gerakan terorisme maka Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Zainul Hasan Kraksaan mendatangkan Polres Probolinggo untuk menyampaikan tentang bahaya terorisme tersebut.

“Polisi Indonesia dalam menangani masalah terorisme memulai dengan kegiatan prefentif seperti penegakan hukum dan penangkalan,” ujar Kanit Tipikor Satreskrim Polres Probolinggo, Fauzan Zikra, STK saat menjadi pemateri PK2MB mewakili Kapolres Probolinggo tadi siang, Selasa 28/8/2018.

Pria kelahiran Sumatera Barat, 29 Desember 1992 menuturkan bahwa yang akan mengisi sendiri materi ini sebenarnya Bapak Kapolres AKBP Fadly Samad, S.H, S.IK, M.H, namun Bapak Kapolres hari ini ke Polda karena ada kunjungan Kapolri ke Surabaya, “  Alhamdulillah, saya bisa bertemu dengan kalian,” tuturnya.

Polres Probolinggo mengajak kepada Mahasiswa STIH Zainul Hasan untuk memerangi terorisme dengan cara memberikan pemahaman dan penjelasan kepada masyarakat, khusus nya kepada pemuda tentang kedamaian, bahwa tidak ada ajaran agama yang menganjurkan berbuat kekerasan/teror, “Saya harap kalian juga mengajarkan rasa toleransi antar umat beragama kepada masyarakat,” pintanya.

Fauzan Zikra, STK hadir di STIH Zainul Hasan tidak sendirian, dia hadir bersama Banit Sat Reskrim Polres Probolinggo Evi Meilia Situmorang yang beragama Kristen.

Dalam kesempatan tersebut, Evi Meilia Situmorang mendapatkan hadiah buku karya dosen STIH Zainul Hasan  yang berjudul Menghidupkan Islam.

Evi sapaan akrabnya sangat senang hadir di Kampus STIH Zainul Hasan, karena rasa toleransinya sangat kental, sehingga perguruan tinggi yang berada di bawah naungan pesantren Zainul Hasan Genggong  ini benar-benar menjunjung tinggi toleransi dalam beragama. “ Terima kasih kepada bapak Hendra atas hadiah bukunya, mari kita tangkal terorisme di negara yang menjujung tinggi toleransi beragama ” ujar polwan kelahiran Pasuruan, 12 Mei 1995. (Fredy/dra)

Tinggalkan Balasan