Skip to main content

Nun Boy : 3 hal yang dapat merusak tali Syuyukhiyah antara murid dengan gurunya

GENGGONG: “Seseorang yang memiliki rasa cinta dalam dirinya kepada gurunya, maka tali Syuyukhiyah akan semakin kuat, semakin cinta dirinya kepada gurunya, akan semakin kuat tali Syuyukhiyah antara dirinya dengan gurunya,” kata KH. Moh. Hasan Naufal, S,HI, M.Pd dihadapan 408 calon wisudawan-wisudawati Mahasiswa INZAH dan STIH Zainul Hasan Kraksaan,  di acara pendadaran ke-Genggong-an di Masjid Jamik Al Barokah Pesantren Zainul Hasan Genggong. Senin 12/11/2018 tadi siang.

Kiai yang akrab disapa Nun Boy itu mengisi materi tentang Mempererat Robithoh Syuyukhiyah juga menyampaikan 3 hal yang dapat merusak tali syuyukhiyah antara murid dengan gurunya yaitu, Pertama, Fitnah,  dengan adanya fitnah ini paling jahat –jahatnya sebab seseorang akan terputus kepada gurunya, apalagi di zaman sekarang dengan adanya media sosial, misalnya WhatsApp, Facebook, Instagram, Telegram Youtube dll. Yang seperti ini kerap sekali dapat mengadu domba, menimbulkan fitnah, hal ini membuat kita terkikis sedikit demi sedikit rasa cinta kita kepada gurunya. Maka dari itu kita harus bijak dalam menggunakan media dan kita harus membudayakan tabayun (klarifikasi-red) dengan kabar yang beredar, apalagi yang berkaitan dengan guru kita.

Kedua, Tidak melakukan keseharian amaliyah ibadah guru-guru kita dan amaliah itu sudah biasa dilakukan, bahkan telah diijazahkan oleh gurunya kepada kalian, dan kalian tidak mengindahkan, bahkan terkesan ditinggalkan, maka ini otamatis akan memutus tali Syuyukhiyah antara murid dengan guru.

Sedangkan yang ketiga adalah, seorang murid tidak mendoakan guru-gurunya, baik saat hidup atau sudah wafat.

Sebelum mengakhiri, beliau mengutip kalam dari Sayyid Ahmad bin Muhammad Bin Alawi bin Abbas Al Maliki bahwa mendoakan guru termasuk diantara cara kita ikhlas kepada Allah Subhanahu Wata’ala. “Tanpa pamrih, tanpa mengharapkan jasa apa pun, mendoakan guru adalah salah satu cara mempertebal tali silsilah Syuyukhiyah kita dengan guru,” terangnya putra Almarhum KH. Hasan Saifouridzall ini yang diakhiri dengan doa. (dra)

Tinggalkan Balasan