Skip to main content

Pecinta Rasulullah hormat bendera merah putih di acara MADITA ZAHA Bershalawat

Pajarakan– Malam hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 72, lapangan P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong dipadati oleh ribuan manusia, mereka berkumpul penuh dengan kebahagiaan dan harapan.

Acara itu digelar oleh Madrasah Diniyah Ta’limiyah (MADITA) Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, yang bekerjasama dengan Majelis Al Khair Wal Barokah Genggong  dengan bertajuk “Menggapai Cinta Tanah Air di Malam Kemerdekaan,” Rabu 16/8 malam.

Nasionalisme:  Pengasuh PZH Genggong

Acara yang di mulai sejak pukul 19.30 Wib dihadiri oleh sejumlah pengasuh Pesantren Zainul Hasan yang dimeriahkan oleh Majlis Al-Khair Wal Barokah asuhan KH. Moh. Hasan Maulana itu. Di antaranya, ada Nun Moh. Baiduri Faishal,  KH. Moh. Hasan Naufal,  Nun Hassan Ahsan Malik,  Nun Ahsan Qomaruzzaman, Nun Ahsan Habibi Fillah, Nun Adil, dan Gus Ahmad Samsul Askandar. Hadir juga Almukarromah Nyai Hj. Wasishafah Jannati bersama sejumlah ibu nyai yang lain.

Acara yang dihadiri ribuan jamaah ini, diawali dengan pembacaan tahlil bersama untuk almaruh para sesepuh Pesantren Zainul Hasan Genggong dan para pejuang Indonesia. Dilanjutkan pembacaan shalawat yang dipimpin langsung oleh KH. Moh. Hasan Maulana. Saat itulah, para jamaah juga mengibar-ngibarkan bendera merah putih yang mereka bawa dari rumah.

Menariknya, para pecinta Rasulullah dan para ulama itu memberi hormat kepada bendera merah putih saat dikibarkan oleh tim Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Pesantren Zainul Hasan Genggong. Para jamaah juga diminta berdiri untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Semua itu, sebagai bentuk penghormatan kepada bendera merah putih yang dipasang di tiang bendera bagian barat Lapangan P5 .

     Ultah: Nun Alex potong tali balon ultah

Disamping itu, Nun Diego mengaku sangat terkejut karena panitia tak hanya merayakan acara HUT RI ke 72, akan tetapi tapi juga merayakan ulang tahunnya. Sebagai penanda ucapan selamat ulang untuk Nun Diego, malam itu juga digelar pelepasan balon merah putih ke udara. Nun Diego juga mendapat kado spesial dari sang istri, Ning Afifah Hasinah. “Ini yang tidak saya duga, karena sebenarnya tanggal lahir saya 1 Agustus, sama kayak Abuya Kiai Saiful Islam,” ucap putra KH. Moh. Hasan Saiful Islam dihadapan ribuan jama’ah.

     Merdeka: Pecinta Rasulullah cinta NKRI

Ribuan jamaah itu juga mendapatkan tambahan ilmu dari Habib Abdul Qodir Al Kaff. Dalam ceramahnya, Habib mengatakan, menjalani kehidupan harus bisa menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Beliau berharap, para orang tua tidak tidur pada sepertiga malam medoakan yang terbaik untuk anaknya. Beliu juga mengajak para jamaah meniru kehiduapan K.H. Moh. Hasan Genggong. “Tirulah kehidupan Kiai Hasan sepuh,” ujarnya.

Acara berakhir sekira pukul 23.00 WIB diakhiri dengan doa  maulid yang dipimpin langsung oleh Nun Hassan Ahsan Malik sedangkan, doa untuk para pejuang bangsa disampaikan oleh KH. Moh. Hasan Naufal kemudian ramah tamah di rumah Bapak Romli barat lapang P5 Pesantren Zainul Hasan Genggong. (Tanlpm-dra)

Tinggalkan Balasan