Skip to main content

LLDIKTI Gelar Sosialisasi Instrumen Evaluasi Diri

Surabaya– Direktorat Penjaminan Mutu menggelar kegiatan sosialisasi Instrumen Evaluasi Diri secara online di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII. Jum’at, (29/11/2019).

Peserta sosialisasi berasal dari PTN/PTS di Wilayah VII, salah satunya STIH Zainul Hasan Kraksaan, yang berkesempatan mengikuti acara yang dinilai penting oleh Ketua STIH ZAHA dalam pesannya “ikut acara ini (Sosialisasi IED), penting ini” tegasnya. Dalam hal ini diwakili oleh Eksan, M.Pd. selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu STIH ZAHA dan Hasan Basri, SH. Sebagai stafnya.

Pembukaan diawali dengan laporan oleh Kasubdit Pengembangan Sistem Mutu Bapak Dr. Syahrul Aminullah, SKM, M.Si selaku Kepala Subdirektorat Pengembangan Sistem Mutu tentang maksud dan tujuan pelaksanaan Sosialisasi Instrumen Evaluasi Diri di Wilayah VII yang dilaksanakan di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII. Selanjutnya sambutan sekaligus yang membuka acara adalah Dr. Widyo Winarso, M.Pd. selaku Sekretaris LLDIKTI Wilayah VII. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, dan juga menyinggung jumlah perguruan tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah VII, mulai yang terakreditasi A, B, hingga C. Akreditasi perguruan tinggi/program studi yang masih perlu diperbaiki inilah yang akan dikatrol menjadi lebih baik melalui sosialisasi Instrumen Evaluasi Diri ini. 

Dalam rangka upaya mencapai budaya mutu di perguruan tinggi, salah satunya dengan menjalan siklus SPMI (PPEPP) secara Continuous Quality Improvement. Salah satu sendi untuk menopang budaya mutu, maka Direktorat Penjaminan Mutu menciptakan salah satu instrumen evaluasi diri secara online, untuk membantu perguruan tinggi/program studi untuk dapat lebih memahami/mengukur kemampuan SPMI masing-masing PTN/PTS untuk selanjutnya dinilai dalam sistem penjaminan mutu eksternal (akreditasi) oleh BAN-PT. 

Instrumen Evaluasi Diri merupakan alat manajerial yang bisa memonitor pencapaian program dan rencana pengembangan, serta membantu para auditor dalam melakukan audit mutu internal sesuai dengan kapasitas standar perguruan tinggi terhadap SNDikti, serta penyajian data dan informasi SPMI dan pengelompokan terhadap sembilan kriteria BAN-PT.

Dalam acara tersebut, Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D., IPU selaku Asesaor BAN PT yang menjadi pemateri pada sosialisasi ini, menegaskan, “Instrumen Evaluasi Diri ini bisa dijadikan basis untuk implementasi SPMI di Perguruan Tinggi, yang nantinnya dijadikan bahan untuk auditor saat melakukan Audit Mutu Internal dan persiapan Prodi dan institusi untuk dilaksanakannya penilaian SPME oleh BAN PT”. Lain halnya dengan Bonar Saragih, yang menyatakan manfaat lain dari instrumen ini adalah merupakan aplikasi untuk melatih penilaian SPMI dan Bank Data PT untuk penyimpanan dokumen SPMI di Server Kemendikbud, dan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan bisa diunduh kembali. (humas-STIHzaha)

Tinggalkan Balasan