Skip to main content

Siapa Santri Milenial Itu? Ini Penjelasan Kiai Mutawakkil Alallah

GENGGONG: K.H. Mohammad Hasan Mutawakkil Alallah, S.H, MM, menjelaskan, santri milenial itu adalah santri yang mempunyai kecerdasan intelektual, mempunyai kecerdasan emosional sehingga ia menjadi generasi muda yang punya kekuatan kecerdasan dan juga punya kekuatan emosional dari kecerdasan rasio kemudian tembus keseimbangan rasa, maka akan tumbuh sendiri kualitas. Dalam istilah pemerintahan disebut manusia seutuhnya, dalam istilah tasawuf disebut orang yang berkualitas dlohir bathin.

“Intinya santri milenial itu, santri yang cerdas harus memiliki spiritualitas yang mapan, dan punya semangat yang tidak mudah patah atau memiliki mental yang bagus,” jelasnya di kediaman beliau, Pesantren Zainul Hasan Genggong, beberapa waktu lalu. (Rabu, 10/07/2019) saat diwawancarai oleh Tim Redaksi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) STIH Zainul Hasan Genggong Kraksaan.

Dari sisi keberadaan teknologi bagi santri saat ini, menurut mantan ketua PWNU Jawa Timur (periode 2008-2018) ini, Teknologi itu seperti pisau bermacam dua, kalau pisau yang tajam digunakan untuk memotong daging tentu akan memberikan manfaat untuk membuat makanan, tapi jika pisau digunakan untuk hal negatif maka akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Demikian pula dengan teknologi misal teknologi komunikasi seperti  handphone atau dengan keberadaan internet, maka kita akan lebih mudah mencari dan mendapatkan informasi, kita juga mudah menambah pengetahuan dan wawasan bahkan mengetahui kejadian yang terjadi saat ini, tentunya tidak ada lagi jarak tempat, yang penting memiliki kuota internet

“Tetapi disisi lain teknologi adalah Sunnatullah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dan kita tolak maka agar dampak teknologi itu menjadi positif atau bermanfaat tinggal bagasimana kita menggunakan teknologi itu dengan sebaik-baiknya. Teknologi bisa menjadikan anak-anak muda berprestasi sehingga dia mempunyai martabat dan masa depan yang baik, tapi disisi lain jika teknologi digunakan dengan penggunaan yang negatif  maka teknologi akan menjadi bumerang baginya dan menjadikan masa depan suram, bukan memberi manfaat tapi akan membahayakan dirinya sendiri bahkan bisa membahayakan orang lain,” terang putra Almarhum K.H. Hasan Saifouridzall.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong tersebut berpesan, semua santri agar menggunakan teknologi dengan baik dan benar.Perlu adanya kecerdasan intelektual, kecerdasan otak, disamping itu memiliki kecerdasan emosional agar dapat mengontrol rasa.

“Dengan kecerdasan otak dan emosi maka kepandaian akan dikontrol oleh rohani, rohani itu spiritualnya, tapi jika kecerdasan dikontrol oleh hawa nafsu maka disitu bisa bahaya, justru itu, generasi muda harus punya kreativitas dengan kecerdasan otaknya dan memiliki controlling sistem yaitu dengan spiritualnya,” pungkasnya.

Reporter : Annur Jannah, Windi lestari, Nur Hidayati, Aini

Editor :  Hendra

Tinggalkan Balasan